Proses
Kerja CDMA
1.
Pengertian Seluler
Komunikasi
CDMA merupakan salah satu komunikasi seluler. Oleh karena itu sebelum membahas
CDMA, kami akan membahas sedikit tentang komunikasi seluler. Komunikasi seluler
maksudnya, kawasan yang dilayani dibagi menjadi wilayah kecil-kecil.
Masing-masing wilayah kecil ini disebut sel, dan diliput oleh sebuah stasion
basis (base station, BS). Stasion bergerak (mobile station, MS)
dilayani oleh BS yang pada umumnya terdekat dengannya. Secara fisis, MS hanya
berhubungan dengan BS, dan BS itulah yang meneruskannya ke elemen lain pada
jaringan. Oleh karena itu, hubungan antara BS dengan elemen lain pada jaringan
dapat melalui kabel atau gelombang elektromagnetik, sedangkan hubungan
antara MS dengan BS harus menggunakan gelombang elektromagnetik.
2.
Prinsip Kerja CDMA
Suatu
area memuat banyak sekali sel. Setiap area dikelola oleh sebuah pusat
penyambungan bergerak (mobile switching centre, MSC). Sebenarnya,
beberapa sel secara teknis dikendalikan oleh pengendali stasion basis (base
station controller, BSC) yang tak ditampakkan pada gambar ilustrasi,
barulah MSC mengelola BSC-BSC itu.
Perpindahan
MS ke sel lain dalam satu area MSC disebut alih-tangan (handover), dan
perpindahan antar area disebut jelajah (roaming). Hubungan MS ke area
lain atau jaringan lain (misalnya: PSTN, internet) dilakukan melalui MSC.
Pada
CDMA, pengalihan tangan (handover) disebut metode soft handoff. Dikatakan
demikian karena CDMA bekerja di frekuensi yang sama maka perpindahan base
station a ke b ini akan berjalan halus (soft). Proses terjadinya perpindahan
base station pada CDMA ialah sewaktu mobile station berpindah, maka mobile
station akan mencari base station terdekat. Sedangkan base station awal tidak
akan melepaskan sinyal sampai base station tujuan dapat memberikan sinyal
secara baik. Sehingga kemungkinan terjadi lose connection atau bad signal akan
dapat diminimalisasi.
Dalam
CDMA setiap pengguna menggunakan frekuensi yang sama dalam waktu bersamaan
tetapi menggunakan sandi unik yang saling ortogonal. Sandi-sandi ini membedakan
antara pengguna satu dengan pengguna yang lain. Pada jumlah pengguna yang
besar, dalam bidang frekuensi yang diberikan akan ada banyak sinyal dari
pengguna sehingga interferens akan meningkat. Kondisi ini akan menurunkan
unjuk-kerja sistem. Ini berarti kapasitas dan kualitas sistem dibatasi oleh
daya interferens yang timbul pada lebar bidang frekuensi yang digunakan. CDMA
merupakan akses jamak yang menggunakan prinsip komunikasi spectrum tersebar.
Isyarat bidang dasar yang hendak dikirim disebar dengan menggunakan isyarat
dengan lebar bidang yang besar yang disebut sebagai isyarat penyebar (spread
spectrum).
3.
Prinsip Dasar Spread Spectrum
Spread
spectrum adalah teknik memancarkan sinyal pada pita frekuensi yang jauh lebih
lebar dari pita frekuensi yang dibutuhkan pada transmisi standard (misal; TDMA,
FDMA). Sebagai contoh adalah CDMA IS-95 menggunakan lebar pita frekuensi 1.25
MHz, sedangkan AMPS hanya 30 kHz untuk menyalurkan sinyal suara. Proses
pelebaran pita frekuensi ini disebut dengan spreading. Terdapat 2 teknik utama
dalam spread spectrum yaitu frequency hopping dan DS-CDMA (yang lebih
dikenal sebagai CDMA saja diperlihatkan pada Gambar 1).
Frequency
hoping diperoleh dengan merubah-rubah
frekuensi pembawa berdasarkan waktu dengan pola yang mendekati acak,
pseudorandom. Sedangkan CDMA diperoleh dengan memodulasi sinyal informasi
dengan spreading sequence yang dikenal sebagai pseudonoise (PN) sinyal digital
yang menjadikan sinyal informasi berpita lebar dan berbentuk seperti derau
(noise). Di bawah ini merupakan gambar (diagram) tentang frequency hoping
dan CDMA.
a.
frequency hopping
b.
CDMA
Setiap
kanal/pengguna (user) pada CDMA menggunakan waktu dan frekuensi secara
bersamaan. Untuk membedakan setiap kanal/pengguna maka digunakan kode yang unik
yang juga digunakan untuk melebarkan sinyal. Kode ini disebut Pseudo Random
Noise (PN Code) yang merupakan deretan data berkecepatan tinggi yang berharga
polar (-1 & +1) atau non polar (0 & 1).
Operasi
dari ujung ke ujung pada CDMA dapat dijelaskan sebagai berikut : pada sisi
pancar, sinyal dengan bit laju rendah (misal 9,6 kbps) disebar dengan
mengalikannya dengan deretan kode PN yang memiliki bit laju tinggi (misal
1,2288 Mbps). Pada prose ini terjadi penyebaran energi pada pita frekuensi yang
besar. Sinyal tersebar ini kemudian dimodulasi dengan pembawa RF tertentu dan
kemudian dipancarkan.
Pada
sisi terima, sinyal terima didemodulasi dengan mengalikannya dengan pembawa RF
yang sama. Kemudian sinyal ini di-despread dengan mengalikannya
dengan deretan kode PN yang sama seperti pada sisi kirim. Sinyal yang telah di-despread
ini kemudian dilewatkan pada detektor bit untuk memperoleh speech digital
asal.
5.
Ilustrasi Kerja CDMA
Cara
kerja CDMA ini dapat dianalogikan dengan cara berkomunikasi dalam satu ruangan
yang besar. Setiap pasangan dapat berkomunikasi secara bersama-sama tetapi
dengan bahasa yang berbeda, sehingga pembicaraan pasangan satu bisa dianggap
seperti suara kipas bagi pengguna yang lain, karena tidak diketahui maknanya.
Pada saat banyak yang berkomunikasi maka ruangan menjadi bising. Kondisi ini
membuat ruangan menjadi tidak kondusif lagi untuk berkomunikasi. Oleh karena
itu, jumlah yang berkomunikasi harus dibatasi. Agar jumlah yang berkomunikasi
bisa maksimal maka kuat suara tiap pembicara tidak boleh terlalu keras. Analogi
dan cara kerja sistem ini digambarkan seperti Gambar :
6.
Ponsel CDMA lebih cepat panas dan tarif CDMA lebih murah
Ternyata
kemungkinan panas pada handset CDMA adalah karena proses pada CDMA lebih banyak
dibandingkan GSM. Proses yang tidak ada pada GSM adalah proses mengurai sandi
dan menyandikan setiap percakapan dan meruba-rubah frekuensi karena CDMA
berbasis spread spectrum (Spektrum Tersebar). Sehingga handset CDMA
butuh lebih banyak tenaga dalam operasinya karena tidak hanya memancar dan
menerima percakapan namun juga menyandikan dan mengurai sandi setiap
percakapan. Jadi biar tidak kepanasan waktu nelpon, solusinya adalah kita bisa
memakai headset.
Banyak
orang berpikir bahwa CDMA lebih murah dibandingkan GSM tetapi tidak bisa semobile
GSM. Kenyataan bahwa CDMA lebih murah dari pada GSM memang benar. Namun
bergantung pada operatornya. Jika operatornya memakai lisensi fixed wireless
(Flexi, StarOne, Esia, dll) memang biaya pulsanya akan lebih murah (bila
menelpon PSTN lokal). Tetapi apabila operatornya memakai lisensi wireless
(Fren, dll) biaya pulsanya bisa sama dengan biaya pulsa operator GSM. Kemudian
salah pengertian yang kedua adalah masalah mobilitas dari CDMA. Sekali lagi itu
soal lisensi apa yang dipakai. Kalau memakai lisensi fixed wireless yang
tidak semobile GSM karena sebenarnya lisensi fixed wireless hampir sama
dengan PSTN. Hanya bekerja di wilayah atau kode area tertentu, apabila keluar
dari wilayahnya maka akan langsung mati. Tetapi kalau memakai lisensi wireless
akan sama seperti GSM, bisa dibawa kemana aja asalkan masih ada sinyal.
No comments:
Post a Comment