Seni mendapatkan pelanggan
Waktu adalah alat bantu penjualan yang berharga
Tenaga penjual memahami bahwa bertindak terburu-buru atau
bersikap memaksa dapat menimbulkan risiko hilangnya peluang untuk menjual.
Mereka harus mundur sejenak dan mengamati situasi sambil tetap berada di
tempatnya. Mereka bahkan dapat meninggalkan pelanggan sendirian untuk berpikir
beberapa waktu lamanya. Orang sering kali berbicara tentang mengambil waktu
untuk sesuatu. Hal ini sebenarnya lebih mengenai member waktu dan bukan
mengambil waktu.
Ketika di luar sana orang selalu terburu-buru, di sini duta
penjualan menunjukkan bahwa ia memiliki waktu untuk mendengarkan, menjelaskan,
atau semata hadir untuk pelanggan. Member waktu bagi setiap situasi berarti membangun
kepercayaan, suatu hal yang sangat penting dalam tiap hubungan. Agar berhasil
dalam menjual dan membangun hubungan, berikanlah waktu kepada pelanggan.
Seni menggunakan keheningan
Kita sudah melihat bahwa setiap kali bertemu dengan
pelanggan, selalu ada waktu untuk segala sesuatu. Ada waktu untuk menyambut
pelanggan dan ada waktu untuk mengetahui lebih banyak tentang pelanggan. Ada
waktu untuk meberi penjelasan dan ada waktu untuk menjawab pertanyaan yang
mungkin diajukan pelanggan. Demikian pula, ada waktu untuk keheningan.
Menafsirkan keheningan sangatlah penting dan memampukan mereka menjawab
pertanyaan. Jangan terburu-buru untuk mendapatkan jawaban dari pelanggan.
Memilih dengan cermat kata yang anda gunakan
Pemakaian kata adalah kunci penyampaian suatu pesan. Jika
dipilih dengan tepat, kata-kata itu akan membantu tenaga penjual dalam
menyampaikan keindahan perasaan. Jika pilihan kata yang spesifik digunakan
dengan tepat, pendengar pasti ingin mendengar lebih banyak. Beberapa kata dan kalimat
terdengar lebih menyenangkan serta elegan dibandingkan yang lain. Mereka
berfungsi sebagai alat untuk memperjelas tofik yang tengah dibicarakan.
Pemilihan kata yang tepat dapat menjadikan penawaran semakin kuat dan mempunyai
nilai tambah.
Persaingan, pelanggan dan keuntungan anda
Orang berkeliling ke banyak tempat sebelum berbelanja. Kita
suka membuat perbandingan. Pengalaman berbelanja tidak akan ada jika tidak ada
alternatif lain. Tenaga penjual harus mengetahui hal ini. Tak peduyli apa yang
ia jual, ia menyadari apa yang dapat menggoda calon pelanggannya di tempat
lain. Ia tidak hanya mempelajari foto di halaman suatu majalah atau membaca
tentang ulasan sebuah produk. Ia pergi dan mencari informasi dari tangan
pertama, sampai bias mengetahui apa yang sedang dilakukan oleh pesaing.
Pada setiap kasus, tenaga penjual mengembangkan satu unsur:
keahlian yang akan membantunya menjelaskan kelebihan yang dimiliki oleh barang
yang ditawarkannya. Keahlian itu dapat membuat pelanggan kembali merasa yakin,
serta menolongnya dalam membuat keputusan. Tingkatkanlah nilai tambah yang anda
miliki berkaitan dengan apa yang ditawarkan oleh pesaing.
Menjadikan layanan anda sebagai layanan pribadi
Tenaga penjual harus sering-sering melakukan latihan layanan
pribadi. Orang menghargai layanan pribadi. Mereka memilih untuk setia kepada
tenaga penjual yang memerhatikan serta mengingat apa yang mereka sukai. Dalam
memberikan layanan pribadi, anda sering kali akan bersaing dengan pesaing
terkenal.
Rasa senang muncul dari konsistensi
Setiap tenaga penjual harus mengetahui daftar jawaban atas
pertanyaan “apa yang pelanggan harapkan dari kita?”. Dan berupaya untuk mencari
solusi atas pertanyaan “apa yang dapat kita perbuat untuk meyakinkan bahwa
harapan ini dapat dipenuhi secara konsisten?”
Konsistensi adalah unsur utama dalam membangun kesetiaan
pelanggan. Jangan sampai ada kejutan yang membuat pelanggan jengkel. Setiap
orang dalam tim penjualan harus memiliki kepekaan dan turut bersikap konsisten.
Ini adalah sesuatu yang menjadi dasar dimana tenaga penjual membangun
reputasinya. Tanpa itu, mereka adalah staf penjualan yang gagal, yang juga
mempromosikan merk yang gagal. Bangunlah konsistensi yang anda miliki dan anda
akan berada satu tingkat di atas pesaing anda.
No comments:
Post a Comment