3 langkah memasarkan misi merek (brand mission) kepada
konsumen, yakni membangun bisnis yang tak biasa, metode bercerita dan
memberdayakan konsumen.
1. Bisnis tak biasa, ide bisnis yang tidak biasa
tentu memiliki nilai dan daya tarik tersendiri bagi konsumen. Apalagi konsumen
senantiasa mengharapkan sesuatu yang baru dan berbeda. Yang tidak biasa di sini
bisa diartikan sebagai sesuatu yang baru atau sesuatu yang berubah dari yang
lama menjadi baru. Janji tranformasi yang baru inilah yang kudu disampaikan
kepada pelanggan. Menemukan ide bisnis yang orisinal dan tidak biasa bukanlah
perkara membalik telapak tangan. Dibutuhkan kemampuan strategic foresight.
Kemampuan ini biasanya melekat pada kepemimpinan visioner.
2. Story-telling, cara kedua untuk memasarkan misi
kepada konsumen adalah metode bercerita. Metode bercerita adalah metode yang
terbukti mumpuni dalam menyampaikan pesan kepada audiens yang bersangkutan.
Metode ini mampu melibatkan kesadaran audiens, baik emosi, indera, maupun
intelektualnya. Dengan bercerita, karakter-karakter yang ditampilkan bisa
dengan mudah menjadi bagian dari kehidupan audiens. Bahkan, audiens bissa
merasa terlibat di dalam cerita maupun pergulatan yang dialami oleh
karakter-karatker dalam cerita tersebut. Pada tahap ini cerita lebih gampang
untuk menggerakkan orang.
3. Pemberdayaan Konsumen, memberdayakan konsumen
cara ideal lain untuk memasarkan brand tersebut. Di era horizontal seperti
sekarang, melibatkan konsumen dalam misi ini merupakan hal yang fundamental.
Misalnya, mengajak konsumen untuk berbuat sesuatu demi misi tersebut. Misi
tersebut tidak hanya milik perusahaan tapi juga milik konsumen.. kolaborasi,
co-creation, membangun percakapan tentang misi bersama pelanggan bisa menjadi
langkah pemberdayaan tersebut. Misi yang baik akan mendapatkan dukungan dari
konsumen. Ketika konsumen mendukung dan merasa memiliki merek dan perusahaan,
biaya akan jauh lebih murah. Alasannya, perusahaan bisa mendapatkan manfaat
dari kekuatan jaringan. Komunitas konsumen akan dengan senang hati menyebarkan
kabar baik tentang merek tersebut ke konsumen lain. Dalam hal ini, kekuatan
word-of-mouth bisa dibangun. Benefitnya bagi perusahaan adalah perussahaan bisa
mengurangi biaya promosi karena masyarakat konsumen sendiri yang
mempromosikannya kepada konsumen lainnya. Hal ini bisa terjadi ketika konsumen
dilibatkan dalam aktivitas perwujudan misinya. Konsumen akan menceritakan
pengalaman kepuasannya dilayani oleh perusahaan kepada konsumen lainnya. Proses
melibatkan konsumen ini bisa berujung pada low cost cocreation atau kokreasi
berbiaya rendah.
No comments:
Post a Comment